Oleh : Whilly Ronaldo
jeritan hati ini betul aku mendengar
rintihan jiwa melayang layang
bersama alunan nan lembut
untaian khayalan
tatapan mata itu
berputar putar diantara raut muka kebingungan
senyyuman mendera menerpa
mimik yang penuh dengan kekhilafan
api kegelisahan
membakar kata kata tak ter ungkapkan
yang tersisa hanyalah bara bara air mata
dan tercipta lara abu derita
dan masih kuingat betul
betapa aku tersiksa
seperti terpenjara
saat kusadari
kau takkan kumiliki